Wacanan.com- Belakangan ini, nama Brigjen Endar Priantoro tengah menjadi sorotan publik. Direktur Penyelidikan Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) ini terciduk sedang melakukan flexing, yaitu memamerkan harta kekayaan yang dimilikinya di media sosial. Hal ini tentu saja menuai kontroversi, terutama mengingat perannya sebagai seorang pejabat publik yang seharusnya menjaga integritas dan kepercayaan publik.
Namun, selain kontroversi yang terjadi, muncul juga pertanyaan mengenai berapa gaji yang diterima oleh Brigjen Endar Priantoro selaku Direktur Penyelidikan KPK. Menurut sumber dari Suara.com, gaji seorang Direktur Penyelidikan KPK berada di kisaran antara Rp. 25 juta hingga Rp. 50 juta per bulan, tergantung pada pangkat dan jabatan yang diemban.
Tentu saja, gaji yang cukup besar ini seharusnya tidak menjadi alasan bagi seorang pejabat publik untuk memamerkan harta kekayaannya di media sosial. Sebagai seorang yang memiliki tanggung jawab dalam memerangi korupsi, seharusnya Brigjen Endar Priantoro menjadi teladan bagi masyarakat dalam hal integritas dan transparansi.
Selain itu, hal ini juga memunculkan pertanyaan mengenai sumber kekayaan yang dimiliki oleh Brigjen Endar Priantoro. Sebagai seorang pejabat publik, seharusnya ia dapat mempertanggungjawabkan asal usul harta kekayaannya yang terkait dengan jabatannya. Oleh karena itu, KPK seharusnya melakukan investigasi untuk memastikan tidak adanya praktik korupsi dalam kekayaan yang dimiliki oleh Brigjen Endar Priantoro.
Kasus ini menunjukkan bahwa perlu adanya peningkatan integritas dan transparansi di kalangan pejabat publik. Sebagai pelayan masyarakat, mereka seharusnya menjadi contoh dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Semua pejabat publik, termasuk Brigjen Endar Priantoro, seharusnya memperhatikan nilai-nilai tersebut demi terwujudnya pemerintahan yang bersih dan transparan.
Artikel Terkait
Intip kekayaan Selebgram Ajudan Pribadi, Terkait Penipuan 1,3 Miliar
Sempat Viral Ogah Salaman, Ketua DPRD Luwu Timur Akhirnya Minta Maaf Lewat Video
Metro Kapsul Ridwan Kamil: Solusi Canggih dan Efisien untuk Masalah Transportasi Publik
Klitih lagi-lagi tertangkap warga di Sleman, Yogyakarta